Aksi besar buruh dari Gabungan Organisasi Buruh Indonesia (GOBSI) yang rencananya akan digelar pada Hari Selasa tanggal 17 Oktober 2017 atau esok hari berbarengan dengan puncak Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-16, batal dilaksanakan. Pembatalan disampaikan Wakil Ketua GOBSI Tasikmalaya Dedi Supriadi, Senin (16/10/2017).
Bahkan menyebutkan, tidak jadinya aksi tersebut atas permintaan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya yang telah mengundangnya tadi siang melalui satu pertemuan guna membahas rencana unjuk rasa sekaligus terkait tuntutannya.
"Hasilnya, rencana ini kita tunda dulu, karena Pemkot meminta agar kita tidak melakukan aksi mengingat demi terciptanya kondusifitas di daerah terlebih situasi sekarang tengah dalam suasana kemeriahan perayaan hari jadi agar tidak menjadi citra buruk di mata luas. Sehingga, meski tidak ada kaitanya dengan momen itu (Hari Jadi) tapi kami sangat menghargainya."
"Dalam pertemuan tadi Pemkot juga telah sepakat akan merealisasikan aspirasi atau apa yang menjadi tuntutan kami, diantaranya soal upah sesuai (UMK) dan akan menindaklanjut juga memproses perusahaan-perusahaan yang melanggar aturan," katanya.
Walaupun sudah ada kesepakatan, pihaknya tidak akan berhenti mengkritisi serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memperhatikan nasib buruh, terutama memantau apa yang telah menjadi kesanggupan Pemkot untuk memperbaiki semua persoalan yang menjadikan alasan GOBSI membatalkan aksi, besok.
"Meskipun sudah sepakat semua akan ditindaklanjuti bukan berarti kita diam. Tetap, kita akan kawal dan pantau supaya perbaikan-perbaikan terhadap persoalan buruh di kota ini betul-betul dilakukan. Jika tidak, kami akan bergerak lebih besar. Dalam hal ini, kita sangat menghargai keinginan Pemkot juga menghargai momen hari jadi ini untuk menjaga kondusifitas dan nama baik Kota Tasik," ucapnya
Posting Komentar